Di Tebo Academic Partnership Forum, Prof. Dr. H. Kaspu Anwar Soroti peran PTKI dalam pembangunan

Avatar
Frof, Dr, H, Kasful Anwar, M,PD kordinator Kopertais wilayah Xlll Jambi (Rektor UIN Jambi) saat memberikan materi di IAI TEBO. Foto ist

TEBO – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah yang berbasis nilai-nilai inovasi dan keislaman. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Kopertais Wilayah XIII Jambi sekaligus Rektor UIN Jambi, Prof. Dr. H. Kaspu Anwar, dalam kegiatan Tebo Academic Partnership Forum, Jumat (16/5/2025) di Kampus IAI Tebo.

Baca Juga :  Posko VIII KKN IAI Tebo Ikut Serta dalam Program Ketahanan Pangan Melalui Penanaman Jagung di PT HJA

 

Dalam pemaparannya, Prof. Kaspu Anwar menegaskan bahwa PTKI dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan semangat inovatif. Ia menilai, keberadaan PTKI tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

 

“PTKI memainkan peran penting dalam pembangunan suatu daerah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan inovasi,” ujarnya di hadapan peserta forum.

Baca Juga :  Buronan Specialis Curanmor Dan Bongkar Rumah Tak Berkutik Saat Diciduk Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Merangin Dan Unit Reskrim Polsek Tabir

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PTKI dapat berkontribusi melalui tiga pilar utama perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, ketiganya dapat diarahkan untuk menciptakan solusi atas persoalan lokal dan memperkuat pembangunan berbasis potensi daerah.

Baca Juga :  Rektor dan Pemateri UIN Jambi Tekankan Etika dan Program Nyata di Kukerta

 

Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan. “Mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan dalam rangka mendorong pembangunan yang berkelanjutan di daerah,” jelasnya.

 

Kegiatan Tebo Academic Partnership Forum ini menjadi ajang kolaborasi antara PTKI dan pemangku kepentingan di daerah dalam merancang strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.***