Potensi Karhutla, Romi Larang Camat Tinggalkan Tempat

Avatar
Romi Hariyanto Bupati Tanjung Jabung Timur

Tanjab Timur, Infonegerijambi.comMemasuki musim kemarau yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluruh Camat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dilarang meninggalkan tempat.

 

Instruksi tersebut ditegaskan langsung bupati Romi Hariyanto kepada seluruh Camat pagi ini Kamis 1 Agustus 2024. Melalui percakapan langsung via handy talky Romi hanya mengizinkan Camat keluar wilayah Kecamatan untuk keperluan yang sangat urgent dan mendesak.

Baca Juga :  Istri Tersangka Serahkan Uang Titipan Rp150 Juta di Kasus Korupsi Pasar Tanjung Bungur

 

“Kalau tidak ada hal urgent atau keperluan sangat mendesak, seluruh Camat tidak boleh ada yang meninggalkan tempat. Potensi karhutla sedini mungkin harus segera diatasi secara terukur dan terkoordinasi,” begitu ucap Romi yang langsung disambut kata ‘siap pak’ oleh Camat bergantian.

 

Sebagai wilayah yang didominasi gambut, Tanjabtim memang tergolong rawan terjadi karhutla. Musim kemarau menyebabkan turunnya debit air dan mengeringnya sebagian sumber mata airtanah, membuat petugas kerap kesulitan melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran. Karena itu Pemkab Tanjabtim lebih berfokus pada upaya pencegahan dan mitigasi.

Baca Juga :  Monitoring dan Evaluasi KUKERTA: IAI Tebo Kunjungi Mahasiswa di Dua Kecamatan

 

Dengan kekuatan 1.283 personil yang terkoordinasi lintas sektoral, sejauh ini karhutla di Tanjabtim berhasil ditangani dengan baik tanpa menimbulkan efek asap yang mengganggu. Kepala BPBD Tanjabtim Helmi Agustinus menjelaskan sejak Februari hingga Juli 2024 sempat muncul 45 hotspot yang tersebar di sejumlah Kecamatan. Namun semua berhasil diatasi.

Baca Juga :  Beredar Video Waka DPRD Tebo Lagi Bersenang-senang di Jakarta, Lambannya Proses Eksekusi oleh Kejari Tebo Disorot

 

“45 hotspot itu tidak semua muncul titik api, sebagian besar baru potensi tetapi semua berhasil diatasi, terakhir kebakaran muncul di tahura wilayah Kecamatan Berbak dan sudah ditangani sekarang dalam proses pendinginan,” jelas Helmi