Diduga AH Oknum Pengajak Perambah TNKS Puluhan Hektare, Warga Renah Alai Resah

Avatar
Kawasan hutan TNKS yang tampak mulai di rambah.(INJ/ist)

Merangin – Sosok berinisial AH diduga menjadi salah satu tokoh yang mengajak para perambah masuk ke kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jumlah perambah yang dibawa bukan hanya puluhan, tetapi disebut telah mencapai ratusan orang sejak tahun 2017 untuk menggarap kawasan hutan lindung tersebut.

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, sebelum konflik yang terjadi pada 26 Oktober lalu, AH sudah pernah mengarahkan warga Desa Renah Alai, Kecamatan Jangkat, terkait batas wilayah Pulau Tengah–Sungai Mentalin. Padahal, batas antar desa Pulau Tengah dan Renah Alai telah tercatat secara adat di Sungai Gedang.

Baca Juga :  Anak Al Haris Jadi Ketua DPRD Merangin, Pengamat : Protes Perlu Diperhatikan

Keberadaan AH sendiri kini tidak jelas. Warga menyebut bahwa rumah yang ia tempati di Desa Pulau Tengah juga tidak tercatat dalam struktur adat setempat. Warga menilai ulah AH dan kelompoknya telah menyebabkan perambahan hutan TNKS mencapai hampir 80 hektare.

Baca Juga :  AMBPM Akan Gelar Aksi Demo ke Kantor Bupati Merangin, Soroti Dugaan Penyalahgunaan Mobil Dinas

“Ini sangat meresahkan masyarakat Renah Alai, karena di sana ada sumber air PLTMH dan sumber air bersih untuk warga. Sumber air itu dilindungi adat,” ujar AT, salah satu warga Renah Alai.

Ia menegaskan bahwa masyarakat Renah Alai selama ini sangat tegas melarang aktivitas perambahan TNKS demi menjaga kelestarian sumber air. Namun, AH bersama kelompoknya diduga tetap menghasut warga lain untuk membuka lahan di kawasan hutan lindung tersebut.

Baca Juga :  Bersama Milenial, Pasangan Muda Agus-Nazar Ngobrol Soal Sejarah, Pembangunan Di Suo-Suo

Menurut warga, AH bahkan pernah dicegat masyarakat tetapi pertemuan itu berakhir dengan cekcok. AH disebut mengeluarkan kata-kata bernada ancaman dan memprovokasi banyak pihak untuk merambah TNKS.