TEBO – Beredar informasi adanya kegiatan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) yang mengatasnamakan Koperasi Tujuan Murni (KTM) di Desa Sungai Keruh pada 2 September 2025 lalu. Agenda ini memunculkan sorotan tajam dari pengurus koperasi, terutama setelah muncul dugaan intervensi dari PT Tebo Indah.
Wakil Ketua KTM, Hafizan Romy Faisal, menegaskan bahwa perusahaan tidak seharusnya ikut campur dalam konflik internal petani mitra. Ia mengingatkan agar PT Tebo Indah tidak bertindak sebagai provokator. “Perusahaan jangan menjadi provokator dan ikut campur terlalu jauh dalam urusan internal petani,” tegas Romy kepada media.
Kecurigaan itu menguat setelah Romy mendapati ada karyawan perusahaan menggunakan kendaraan roda empat diduga milik PT Tebo Indah untuk mendampingi pihak yang menggelar RALB di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Tebo. “Kami berkeyakinan kuat rapat luar biasa itu ada keterlibatan perusahaan, banyak informasi di lapangan yang menguatkan hal ini,” ujarnya.
Menurut Romy, perusahaan semestinya menjadi pembina dan memberi teladan yang baik, bukan justru memperkeruh keadaan. “Perusahaan jangan menutupi kinerjanya yang buruk dengan mengadu domba petani yang tidak memahami persoalan sebenarnya. Itu hanya akan menimbulkan konflik baru antara koperasi dan perusahaan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar anggota koperasi yang merupakan petani mitra memahami situasi setelah pengurus resmi melayangkan surat permintaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) ke DPRD Tebo. “Semua petani tahu apa yang terjadi di balik persoalan ini, dan mereka siap menyampaikannya dalam forum RDP bersama pihak-pihak yang kompeten,” pungkasnya.