Tim Penilai KLHK memberikan sejumlah rekomendasi strategis bagi Kabupaten Tebo, termasuk konsistensi dalam pembenahan infrastruktur kebersihan, optimalisasi sistem persampahan berbasis masyarakat, serta percepatan penambahan ruang terbuka hijau. Mereka menekankan pentingnya inovasi lokal dalam mendukung kebijakan nasional pengelolaan lingkungan.
Audiensi tersebut juga diisi dengan diskusi terbuka antara pemerintah daerah dan tim penilai. Forum ini membahas tantangan sekaligus peluang bagi Kabupaten Tebo untuk menjadi salah satu daerah percontohan dalam program Adipura, sekaligus memperkuat kontribusi terhadap agenda nasional pembangunan berkelanjutan.
Dengan pertemuan ini, Pemkab Tebo menegaskan kembali tekadnya untuk tidak hanya mengejar penghargaan Adipura, tetapi lebih jauh berupaya mewariskan kualitas lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Adipura, menurut Wabup Nazar Efendi, harus dimaknai sebagai gerakan kolektif menjaga bumi, bukan sekadar simbol prestasi.***