TEBO – Pemerintah Kabupaten Tebo menegaskan komitmennya untuk tidak membiarkan inflasi menggerus daya beli rakyat. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, S.E., M.Si., saat mengikuti Virtual Arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dari Ruang Rapat Mawar, Kantor Bupati Tebo. Kegiatan tersebut diikuti jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam Rakor tersebut, Mendagri mengingatkan seluruh kepala daerah agar tidak lengah menghadapi gejolak harga pangan yang bisa meledak kapan saja. Distribusi logistik, ketersediaan stok, dan sinergi lintas sektor menjadi sorotan utama. “Harga beras, cabai, dan kebutuhan pokok lain harus dikendalikan. Kalau tidak, rakyat yang paling dulu merasakan dampaknya,” tegas Mendagri dalam arahannya.
Wabup Nazar Efendi merespons arahan tersebut dengan lantang. Menurutnya, Pemkab Tebo siap menggerakkan seluruh perangkat daerah untuk memastikan inflasi tetap terkendali. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan diminta bekerja lebih agresif, mulai dari pemantauan harga harian hingga intervensi pasar jika terjadi lonjakan mendadak.
“Tidak boleh lagi kita hanya menunggu laporan. Begitu ada kenaikan harga di pasar, tim harus turun. Rakyat tidak boleh jadi korban permainan harga. Ini perintah langsung,” tegas Nazar di hadapan jajaran OPD.
Selain mengandalkan operasi pasar, Nazar juga menekankan pentingnya menguatkan produksi lokal. Menurutnya, sektor pertanian dan perkebunan di Tebo punya potensi besar untuk menjadi penyangga pangan daerah. “Kalau kita bisa perkuat pasokan dari petani lokal, ketergantungan terhadap suplai luar akan berkurang, otomatis harga bisa lebih stabil,” jelasnya.