Masyarakat setempat kini menuntut keberanian Aparat Penegak Hukum (APH) untuk turun tangan. Tidak hanya sekadar operasi formalitas, tapi penindakan yang serius, transparan, dan menyentuh aktor-aktor di balik layar. Jika tidak, praktik ini hanya akan menjadi lingkaran setan: tambang ilegal berjalan, kerusakan alam meluas, sementara negara dirugikan.
Kasus PETI di Tanjung Benuang adalah potret nyata betapa hukum bisa tumpul ke atas namun tajam ke bawah. Publik menunggu: apakah APH berani menegakkan aturan dengan adil, atau justru membiarkan emas-emas itu terus digali tanpa izin, sambil menutup mata terhadap kerusakan yang ditimbulkan.***
Arie