Kajari Tebo Kunjungi Rumah Seni Budaya, Bahas Ornamen Melayu sebagai Identitas Daerah

Avatar
Kajari Tebo, Dr. Abdurachman, S.H., M.H., bersama istri berdiskusi hangat dengan Ketua Rumah Seni Budaya Tebo, Syahrial, dan Temenggung Tupang Besak di Galeri Rumah Seni Budaya Tebo, Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah.(INJ/Andrey)

TEBO – Ditengah kesibukannya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo, Dr. Abdurachman, S.H., M.H., bersama istri, menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Seni Budaya Tebo yang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah.

Kedatangan orang nomor satu di jajaran Adhyaksa Tebo ini disambut hangat oleh Ketua dan Pengurus Rumah Seni Budaya Tebo, serta Temenggung Tupang Besak, pemimpin Suku Anak Dalam dari Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir.

Baca Juga :  HUT ke-26 Kabupaten Tebo: Sinergi DPRD dan Pemkab Diperkuat Lewat Paripurna Istimewa

Dalam kunjungan tersebut, Kajari Tebo bersama istri berdiskusi mengenai perkembangan kesenian dan kebudayaan baik dalam lingkup lokal maupun nasional.

Suasana hangat semakin terasa ketika Ketua Rumah Seni Budaya Tebo, Syahrial, menyampaikan pentingnya menempatkan ornamen Melayu dalam setiap pembangunan di Kabupaten Tebo.

“Sudah saatnya pembangunan di Tebo menempatkan ornamen Melayu. Tebo ini bagian dari Negeri Melayu. Dengan menempatkan ornamen Melayu pada setiap pembangunan, otomatis kita mempertahankan identitas daerah,” ujar Syahrial.

Baca Juga :  Forkopimda Tebo Gelar Doa Bersama Wujudkan Kamtibmas Kondusif

Lebih lanjut, Syahrial memaparkan rencana besar Rumah Seni Budaya Tebo untuk membangun gedung multifungsi yang sarat dengan ornamen Melayu.

Gedung yang akan dinamakan Rumah Seni Budaya Tebo ini direncanakan berdiri di kawasan Sawah Tigo, Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah.

Baca Juga :  Rektor IAI TEBO Dr. Nurhuda Hadiri Upacara HUT Bhayangkara ke 78

“Bangunan ini memang mirip rumah adat, tapi ada perbedaan, terutama pada tangga utama dan ruang utama. Konsepnya kental dengan Melayu, namun disesuaikan dengan kebutuhan ruang saat ini,” ungkap pria gondrong itu.

“Nantinya gedung ini diharapkan menjadi salah satu pusat kesenian dan kebudayaan, juga sebagai ikon Kabupaten Tebo,” harap dia.