Ribuan Warga Tumpah Ruah, Pawai HUT RI ke-80 di Serai Serumpun Disemarakkan Wabup Tebo

Avatar
Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, S.E., M.Si., memberikan salam hormat saat menghadiri pawai dan karnaval peringatan HUT RI ke-80 di Lapangan Desa Sekutur Jaya, Kecamatan Serai Serumpun. (INJ/Ist)

TEBO – Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, S.E., M.Si., menghadiri kegiatan pawai dan karnaval dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Acara digelar di Lapangan Desa Sekutur Jaya, Kecamatan Serai Serumpun, pada Kamis (21/8/2025).

Ribuan masyarakat memadati lapangan dan jalan utama desa untuk menyaksikan rangkaian acara. Pawai dan karnaval ini melibatkan pelajar dari tingkat SD hingga SMA, perangkat desa, organisasi masyarakat, serta warga yang menampilkan kreativitas melalui kostum, tarian, atraksi budaya, hingga karnaval kendaraan hias.

Baca Juga :  Wabup Tebo Nazar Efendi, SE.M.Si Buka Secara Resmi " Tebo Academic Partnership Forum 2025"

Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi, SE.M.Si dalam sambutannya mengapresiasi semangat masyarakat Kecamatan Serai Serumpun. Menurutnya, antusiasme warga menunjukkan bahwa tradisi pawai bukan sekadar hiburan, melainkan wadah untuk mempererat kebersamaan, menjaga persatuan, dan melestarikan nilai-nilai gotong royong.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 416-01/Rantau Pandan Terjun Membantu Petani Panen Padi

“Momentum peringatan HUT RI ini harus menjadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih dengan perjuangan dan pengorbanan. Karena itu, mari kita jaga persatuan, kekompakan, dan rasa cinta tanah air,” tegas Nazar Efendi di hadapan ribuan peserta.

Selain menampilkan parade budaya dan kreasi seni, karnaval juga menonjolkan potensi lokal. Berbagai atraksi yang ditampilkan memperlihatkan kekayaan tradisi masyarakat Kabupaten Tebo, mulai dari kesenian tradisional hingga kreasi modern yang dikemas menarik dan menghibur penonton.

Baca Juga :  Wabup Tebo Nazar Efendi, SE., M.Si., Hadiri Musrenbang RKPD Provinsi Jambi Tahun 2025

Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Anak-anak dan remaja menjadi daya tarik utama dengan kostum berwarna-warni, sementara kelompok ibu-ibu menampilkan hasil kerajinan lokal. Hal ini sekaligus menjadi ajang promosi potensi desa kepada masyarakat luas.

You cannot copy content of this page