Sastra  

PUISI 2 Putus Kaji Oleh alhendra dy

Avatar

Mantra lama kurapal tak mampu lagi menggetarkan arasy

Alunan syair ke siar tak jua sanggup menuntun pulang,

Kembali ke lorong sempit

Jalan yang pernah kita telusuri,

di lalui ada dan tiada airmata.

Baca Juga :  Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, S.E., M.Sc., Lakukan Kunjungan Kerja ke Denhubrem 042/Gapu

Memasuki rumah hati

Kampung diri.

Doa mentah,

kembali ke bismillah

Tak jua ada tuah

Hampa.

Tuhan maha bijak,

Bukankah kuasa memutar takdir merobah kisah ?

Benar !

Namun mulut berkata karena hati,

Baca Juga :  PERJALANAN "JERAT ZIKIR"

Tak kan di pandang kemunafikan jadi

pasrah, tawakallah.

Sebab,

Di setiap kejadian ada proses,

Ada perantara,

Ada asbab,

Pertanggungan,

Jawablah.

Tidak semudah membalikan talapak tangan, memutar balikan naskah.

Baca Juga :  BUKIT KERAMAT BIRU

Semua sudah ada,

Tak bisa berlari, meski kecemasan sekencang cahaya,

Tak mungkin sembunyi dari kehendak, walau di sesulitnya persembunyian.

Sanggup telan

Tak sanggup,

Mati.

BANGKO JAMBI, 1623