PBAK IAI Tebo, Mahasiswa Baru Dapat Motivasi dari Dekan FEBI

Avatar
"Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Tebo, Ari Yopi, M.Ak, saat menyampaikan materi kepada mahasiswa baru pada kegiatan PBAK 2025 di Gedung Rektorat IAI Tebo.(INJ/Ist)

TEBO – Institut Agama Islam (IAI) Tebo menggelar kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari dan dibuka pada Sabtu (16/8/2025) di Gedung Rektorat IAI Tebo, dengan diikuti ratusan mahasiswa baru dari berbagai program studi.

PBAK merupakan agenda rutin kampus yang bertujuan memperkenalkan lingkungan akademik serta berbagai fakultas yang ada di IAI Tebo. Melalui kegiatan ini, mahasiswa baru diharapkan dapat beradaptasi lebih cepat dengan kehidupan kampus, baik dari segi akademik maupun sosial.

Baca Juga :  Monitoring dan Evaluasi KUKERTA: IAI Tebo Kunjungi Mahasiswa di Dua Kecamatan

Pada hari kedua pelaksanaan PBAK, salah satu sesi diisi langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Ari Yopi, M.Ak. Kehadiran beliau mendapat perhatian khusus dari peserta karena memberikan gambaran komprehensif tentang fakultas yang dipimpinnya.

Baca Juga :  Pemkab Tebo Launching Sentra Ketahanan Pangan di Lapas Muara Tebo

Dalam penyampaiannya, Ari Yopi menjelaskan profil FEBI, mulai dari program studi yang tersedia, visi dan misi, hingga arah pengembangan fakultas yang berfokus pada penguatan ilmu ekonomi berbasis nilai-nilai Islam. Ia juga memotivasi mahasiswa baru untuk lebih serius dalam menempuh pendidikan.

“Kegiatan PBAK ini diharapkan dapat membantu mahasiswa baru lebih mengenal lingkungan akademik sekaligus mempersiapkan diri menghadapi proses perkuliahan di IAI Tebo,” ujar Ari Yopi di hadapan mahasiswa baru.

Baca Juga :  Sat Reskrim Polres Merangin Amankan Seorang Tersangka Beserta 1 (Satu) Unit Mobil Carry Berisi 16 Galon/Jerigen BBM Bersubsidi Jenis Pertalite

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sekadar mengelola uang, melainkan bagaimana menjalankan usaha dengan prinsip kejujuran, keadilan, serta keberkahan sebagai fondasi utama.