Diduga Langgar Aturan dan Cemari Lingkungan, Ratusan Warga Rantau Api Demo PT Kurnia Palma Berjaya

Avatar

TEBO – Ratusan warga Desa Rantau Api, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, menggelar aksi unjuk rasa di depan portal PT Kurnia Palma Berjaya (KPB), Kamis ( 08/05/2025 ).

 

Mereka memprotes dugaan pelanggaran aturan oleh perusahaan serta menuntut keadilan terkait perekrutan tenaga kerja dan dampak pencemaran lingkungan.

 

Dalam aksi tersebut, warga menyuarakan tuntutan agar perusahaan transparan dalam proses penerimaan karyawan. Mereka mencurigai adanya praktik pungutan liar (pungli) yang membebani pencari kerja lokal.

Baca Juga :  Sambut 17 Agustus, Warga Perum Tebo Makmur Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Serta Memperindah Lingkungan

 

Selain itu, warga juga meminta PT KPB agar melakukan sosialisasi terbuka kepada masyarakat terdampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan. Mereka menilai perusahaan telah mengabaikan tanggung jawab sosial terhadap warga sekitar.

 

Yusar, koordinator aksi, menyatakan bahwa tuntutan masyarakat tidak berlebihan. “Kami cuma minta agar warga lokal diberi kesempatan kerja tanpa pilih kasih dan diberikan santunan bagi yang terdampak pencemaran lingkungan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lukisan Sudut Kota Karya Ketua PD IWO Tebo Dikoleksi Pj Bupati Tebo

 

Pihak perusahaan sempat mengajak perwakilan massa untuk bermediasi demi menjaga situasi tetap kondusif. Namun, menurut Yusar, hasil mediasi tidak memuaskan karena tidak ada satu pun tuntutan masyarakat yang dipenuhi.

 

“Kami sudah memenuhi permintaan perusahaan untuk mediasi, tapi hasilnya nihil. Tentu kami kecewa dan merasa tidak dihargai,” tegas Yusar.

Baca Juga :  Dukung Program Asta Cita Presiden, Polsek Tengah Ilir Manfaatkan Pekarangan Dengan Membuat tiga Kolam Ikan

 

Warga juga meminta Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, dan dinas terkait untuk turun tangan dan mengevaluasi kembali dokumen AMDAL serta izin lingkungan PT KPB. Mereka menilai keberadaan perusahaan di tengah pemukiman padat penduduk sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan warga.

 

Aksi unjuk rasa berlangsung dengan tertib meski dipenuhi kekecewaan mendalam dari warga terhadap sikap perusahaan yang dinilai abai terhadap kepentingan masyarakat.***