Sorot, Tebo  

Kantor Yayasan Amal Jariyah Indonesia di Rimbo Bujang Resmi Ditutup, Diduga Terafiliasi NII

Avatar
Petugas Satpol PP Kabupaten Tebo memasang spanduk penutupan di depan kantor Yayasan Amal Jariyah Indonesia (YAJI) di Kelurahan Wiroto Agung, Kecamatan Rimbo Bujang, Jumat (4/7/2025). Penutupan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tebo karena yayasan diduga terafiliasi dengan jaringan NII dan tidak memiliki izin operasional yang sah.

TEBO – Densus 88 Anti Teror bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tebo menutup secara resmi kantor Yayasan Amal Jariyah Indonesia (YAJI) yang berada di Kelurahan Wiroto Agung, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

 

Penutupan dilakukan pada Jumat (4/7/2025) menyusul adanya dugaan keterkaitan yayasan tersebut dengan jaringan Gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Tindakan itu juga mengacu pada Surat Keputusan Bupati Tebo.

Baca Juga :  Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Tebo Gelar Donor Darah dan KB Gratis

 

“Kantor Yayasan Amal Jariyah Indonesia yang berada di Jalan Pahlawan, Rimbo Bujang, resmi dibekukan sejak hari ini. Seluruh kegiatan operasional dilarang dilakukan dalam bentuk apapun,” ujar Kepala Kesbangpol Kabupaten Tebo, Sugiyarto.

 

Menurutnya, selain dicurigai memiliki afiliasi dengan gerakan radikal, yayasan ini juga tidak mengantongi izin operasional dari Dinas Sosial Kabupaten Tebo. Bahkan, tanda lapor organisasi tersebut telah kedaluwarsa sejak tahun 2023.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Pagar Puding Lama Masih Tahap Lidik Di Unit Tipikor Polres Tebo

 

Ketua Yayasan Amal Jariyah Indonesia di Rimbo Bujang diketahui berinisial M, yang merupakan seorang guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, saat proses penutupan berlangsung, yang bersangkutan tidak tampak di lokasi.

 

Yayasan tersebut selama ini beraktivitas dengan kedok sosial, seperti menggelar sunatan massal serta menyebarkan kotak amal ke sejumlah rumah makan dan toko di wilayah Rimbo Bujang.

Baca Juga :  Aliansi pemuda asal tebo memberikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir di kabupaten tebo

 

“Pada saat pembekuan sekretariat, tidak satu pun pengurus yayasan yang hadir,” tambah Sugiyarto. Pihaknya menegaskan akan terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas organisasi yang berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan ideologi negara.***

You cannot copy content of this page