Pembangunan Tanggul Nipah Panjang Satu Jadi Sorotan Publik

Avatar
Kondisi fisik proyek pembangunan tanggul di Parit 11 menuju Parit 12, Kelurahan Nipah Panjang I, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tampak tidak sesuai dengan perencanaan. (INJ/Ist)

Tanjab Timur – Proyek pembangunan tanggul di wilayah rawan banjir Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menuai sorotan publik. Pembangunan yang bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat di sektor perkebunan dan pertanian itu, diduga sarat dengan kepentingan pihak tertentu.

Pantauan di lapangan menunjukkan, kegiatan pembangunan tanggul yang membentang dari Parit 11 hingga Parit 12 tersebut memiliki panjang sekitar 3 kilometer dengan lebar bervariasi antara 1,5 hingga 3 meter. Namun, dari hasil pengamatan ditemukan sejumlah kejanggalan pada fisik bangunan yang diduga tidak sesuai dengan perencanaan awal.

Baca Juga :  Ribuan Warga Tumpah Ruah, Pawai HUT RI ke-80 di Serai Serumpun Disemarakkan Wabup Tebo

Yang lebih mengejutkan, terdapat perbedaan angka pada papan proyek. Nilai kontrak yang tertera sebesar Rp 428.750.000, sementara data yang beredar menunjukkan seharusnya Rp 482.750.000.

Baca Juga :  Festival Batanghari provinsi Jambi kabupaten Tebo Raih Juara Dua Dari 11 Kabupaten

Ketika dikonfirmasi, beberapa pihak pelaksana yang diduga terlibat dalam proyek tersebut tampak enggan memberikan penjelasan.

Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat, pasca terjadinya persoalan di lapangan akibat adanya kepentingan masyarakat yang memiliki kebun di sekitar lokasi tanggul.

Baca Juga :  Pemkab Tebo Mantapkan Persiapan CFD: Dari Rute, Keamanan, hingga Dukungan UMKM

“Pihak-pihak yang berkepentingan sudah dikomunikasikan dan sudah selesai. Namun, untuk addendum kegiatan tanggul hingga kini belum ada perubahan,” ujarnya.

Sementara itu, konsultan pengawas yang dihubungi melalui pesan WhatsApp mengaku baru mengetahui adanya pergeseran alur tanggul ke arah kebun milik salah seorang warga. Pergeseran ini disinyalir menjadi faktor utama berubahnya fisik tanggul.