Geger..!!! Penemuan Mayat Pria di Sengkati Kecil

Avatar
penemuan mayat seorang pria yang mengapung di Sungai Gajah

 

BATANGHARI – Desa Sengkati Kecil, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang mengapung di Sungai Gajah, Rabu pagi (08/01/2025). Mayat tersebut ditemukan di area perkebunan sawit milik warga Desa Sengkati Mudo.

 

Korban diketahui berinisial IS (50), warga Desa Sengkati Kecil, yang dilaporkan hilang sejak Jumat (03/01/2025) lalu. Penemuan mayat ini sontak menimbulkan kehebohan di kalangan warga sekitar, yang langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.

Baca Juga :  Bus ANS Padang Bandung Kecelakaan di Muara Bulian, 2 Penumpang Meninggal Belasan Luka-Luka

 

Dalam video yang beredar di media sosial, beberapa warga menduga korban tewas akibat dibunuh. “Tangannya dikebat (diikat) dengan tali, ini kena bunuh ini,” ujar salah satu warga dalam video berdurasi 31 detik tersebut.

 

Kabar penemuan mayat ini segera sampai ke pihak kepolisian. IPTU Rustam Efendi, Kanit Reskrim Polsek Mersam, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga :  Puluhan Juta Anggaran Belanja Media Cetak di Disdikbud Tebo Diduga Fiktif

 

“Kami sudah mengirim anggota ke TKP,” ujar IPTU Rustam Efendi saat dikonfirmasi oleh awak media. Hingga kini, pihak kepolisian masih berupaya mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi.

 

Penemuan mayat dengan kondisi tangan terikat ini menimbulkan spekulasi di kalangan warga tentang kemungkinan adanya tindak kekerasan atau pembunuhan. Namun, pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi mengenai penyebab kematian korban.

Baca Juga :  Di Duga aktivitas PETI Serobot lahan kelapa sawit milik KUD Desa Peninjauan

 

Pihak keluarga korban dan warga sekitar berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini. Penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap fakta-fakta di balik kematian IS.

Redaksi